loading...

Wali Kota Rampok Supermarket


Seorang wali kota di Spanyol menjadi buah bibir negeri Matador itu ketika memimpin perampokan sebuah supermarket dan lalu menyerahkan makanan hasil rampok itu ke masyarakat miskin. Bukan hanya itu, sang wali kota yang juga anggota dewan perwakilan rakyat daerah itu memimpin demonstrasi selama tiga minggu menentang kebijakan pengetatan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat.

Adalah Juan Manuel Sanchez Gordillo, Wali Kota Marinaleda yang berpopulasi 2.645 yang membuat kehebohan ini. Wali kota di Provinsi Andalusia ini berpartisipasi dalam dua kali aksi "penyerbuan" supermarket.

Tujuh orang telah ditangkap karena aksi ini, yakni dengan mengambil makanan melalui troli, ke luar tanpa membayar, lalu sang wali kota yang berusia 59 tahun menunggu di luar. Sang wali kota tak bisa ditangkap karena memiliki kekebalan hukum terkait statusnya sebagai anggota DPRD Andalusia.

Namun, dia menyatakan, siap melakukan penyerbuan ini lagi dan juga siap ditahan. "Ada rakyat yang tak punya cukup makanan. Di abad 21 ini, ini benar-benar hal yang aib," katanya kepada Reuters saat diwawancara di sebuah stasiun kereta api di Madrid.

Sanchez Gordillo yang berjambang ala Fidel Castro itu menarik perhatian rakyat di negeri yang angka kemiskinan meningkat 15 persen sejak 2007 itu. Seperempat pekerja menganggur dan puluhan ribu di antaranya telah terusir dari rumahnya.

Pemerintah konservatif yang berkuasa menyatakan seorang pejabat seharusnya tak mencemooh hukum. "Anda tidak bisa menjadi Robin Hood dan Sheriff Nottingham," kata Alfonso Alonso, juru bicara partai berkuasa, Partai Rakyat. "Orang ini (Gordillo), hanya mencari publisitas dengan mengorbankan orang lain," kata Alonso.

Namun liputan media atas perampokan supermarket itu membuat Sanchez Gordillo terkenal seantero negeri. Ketika diwawancara Reuters, banyak orang datang menyalaminya dan berterima kasih atas sikapnya melawan pemerintahan konservatif yang mengetatkan anggaran untuk publik.

Bujuk Wali Kota Se-Spanyol

Provinsi Andalusia, rumah Gordillo, salah satu yang terparah dihantam krisis Eropa ini. Satu dari tiga pekerja menganggur.

Dari Kamis 16 Agustus 2012 ini, Sanchez Gordillo memulai reli dari Jodar, kota di Andalusia yang memiliki angka pengangguran tertinggi, untuk terus berkeliling negeri. Agendanya, membujuk pemimpin daerah menolak kebijakan pemerintah pusat.

Dia berencana bicara pada wali-wali kota untuk tak membayar utang, menghentikan pemecatan pekerja, menghentikan pengusiran dari rumah dan mengabaikan permintaan pemerintah pusat untuk memotong anggaran. Jelas, pesan ini membuat Perdana Menteri Mariano Rojay berang.

Meski kota yang dipimpinnya selama 30 tahun ini kecil, namun Sanchez Gordillo telah lama menjadi figur nasional karena kekritisannya atas partai-partai politik yang berkuasa.

Dia juga mengenalkan sistem pertanian kolektif dan berulang kali berupaya mengambil alih 1.200 hektare tanah milik Kementerian Pertahanan untuk dijadikan lahan pertanian. Pesannya ini hanya didengar segelintir pekerja di masa Spanyol sedang booming dengan sektor konstruksi. Namun kini, ketika banyak terjadi pemecatan, pertanian menjadi pilihan.

"Mereka menyebut saya berbahaya. Lalu bagaimana dengan bankir yang dibiarkan menipu? Bukankah itu berbahaya? Bank yang meminjam dari Bank Sentral Eropa dengan bunga 1 persen lalu menjualnya ke rakyat Spanyol dengan bungan 6 persen, bukankah mereka berbahaya?" katanya.
loading...