Supiati (25 tahun), perempuan asal Komering Ulu, Sumatera Selatan, harus
berada di meja operasi setelah hasil ronsen menunjukkan ribuan paku dan
jarum bersarang di tubuhnya.
Tim medis Rumah Sakit Umum Nur Hidayah, Yogyakarta, pagi ini pun berhasil mengeluarkan 69 paku dan jarum yang berada di dalam kaki Supiati. “Ke-69 paku dan jarum itu tertanam di kedua kaki pasien,” kata Ketua Tim Medis, dr. Sagiran, Kamis 27 September 2012.
Meski demikian, masih ada satu paku yang tertinggal di kaki Supiati. Oleh karena itu operasi terhadap Supiati akan dilakukan kembali. Apalagi paku dan jarum bukan hanya tertanam di kaki Supiati, tapi juga tangannya. Paku dan jarum di tangan Supiati ini belum diambil.
“Untuk pengambilan paku di tangan pasien, dibutuhkan operasi lagi,” ujar dr. Sagiran. Menurutnya, penyakit Supiati ini tergolong langka dan aneh dalam dunia medis karena tidak mungkin paku atau jarum dimasukkan ke dalam tubuh tanpa rasa sakit yang dirasakan pasien.
“Ini sangat sulit dijelaskan secara medis,” kata Sagiran. Supiati dan keluarganya sendiri menyatakan, sudah setahun lamanya paku dan jarum itu bersarang di tubuh Supiati. Paku tersebut sudah pernah dikeluarkan ketika Supiati berobat alternatif. Namun setelahnya paku-paku itu kembali ada bahkan bertambah jumlahnya.
Operasi semalam terhadap Supiati pun bukan yang pertama kali dilakukan pihak RS. Sebelumnya, saat Supiati pertama kali masuk Unit Gawat Darurat, sudah ada 56 paku yang dikeluarkan dari kakinya.
Tim medis Rumah Sakit Umum Nur Hidayah, Yogyakarta, pagi ini pun berhasil mengeluarkan 69 paku dan jarum yang berada di dalam kaki Supiati. “Ke-69 paku dan jarum itu tertanam di kedua kaki pasien,” kata Ketua Tim Medis, dr. Sagiran, Kamis 27 September 2012.
Meski demikian, masih ada satu paku yang tertinggal di kaki Supiati. Oleh karena itu operasi terhadap Supiati akan dilakukan kembali. Apalagi paku dan jarum bukan hanya tertanam di kaki Supiati, tapi juga tangannya. Paku dan jarum di tangan Supiati ini belum diambil.
“Untuk pengambilan paku di tangan pasien, dibutuhkan operasi lagi,” ujar dr. Sagiran. Menurutnya, penyakit Supiati ini tergolong langka dan aneh dalam dunia medis karena tidak mungkin paku atau jarum dimasukkan ke dalam tubuh tanpa rasa sakit yang dirasakan pasien.
“Ini sangat sulit dijelaskan secara medis,” kata Sagiran. Supiati dan keluarganya sendiri menyatakan, sudah setahun lamanya paku dan jarum itu bersarang di tubuh Supiati. Paku tersebut sudah pernah dikeluarkan ketika Supiati berobat alternatif. Namun setelahnya paku-paku itu kembali ada bahkan bertambah jumlahnya.
Operasi semalam terhadap Supiati pun bukan yang pertama kali dilakukan pihak RS. Sebelumnya, saat Supiati pertama kali masuk Unit Gawat Darurat, sudah ada 56 paku yang dikeluarkan dari kakinya.
